Yuk Cek Fakta dan Mitos Mengenai Pijat Refleksi Ini

March 3, 2024

Pijat refleksi merupakan terapi non farmakologis yang menitikberatkan pada titik saraf tertentu. Masyarakat mempercayai dan memilih pijat refleksi sebagai alternatif dalam mengembalikan kesehatan tubuh. Bahkan, tidak sedikit yang menggunakan pijat refleksi sebagai komplementer pengobatan medis. Seiring boomingnya pijat refleksi, muncul berbagai mitos tentang pijat refleksi. Sebagian masyarakat percaya jika pijat refleksi yang dikembangkan oleh Dr. William Fitzgerald ini bukan sekedar pijat biasa, tapi bisa mengatasi penyakit. Namun, apakah pijat refleksi bisa menyembuhkan penyakit? Sebelum termakan mitos lebih dalam, ada baiknya kamu cek fakta dan mitos mengenai pijat refleksi berikut ini.

1. Anak-anak Tidak Boleh Pijat Refleksi

Mitos, karena faktanya pijat refleksi justru berperan dalam memperbaiki pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal ini dikuatkan dengan sebuah studi yang dilakukan oleh Jin Jing pada 2007 dan diterbitkan dalam sebuah jurnal pediatri. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa anak usia 0-6 bulan yang mendapatkan terapi pijat memiliki kenaikan perkembangan fisik dan kecerdasan. Selain itu, para bayi juga mengalami pertumbuhan tinggi badan dan perkembangan berat badan yang lebih baik. Tentunya pijat refleksi yang diberikan dengan tingkat tekanan yang disesuaikan.

Yuk Cek Fakta dan Mitos Mengenai Pijat Refleksi Ini

2. Pijat Refleksi Asal Pijat

Masyarakat awam mungkin mengira bahwa pijat refleksi sama dengan pijat relaksasi, padahal faktanya tidak demikian. Setiap jenis pijat pasti memiliki manfaat tersendiri. Misal, pijat relaksasi tentu bermanfaat untuk mengendurkan ketegangan saraf dan otot tubuh hingga tercipta ketenangan, kenyaman, meredakan stres dan tubuh menjadi lebih rileks. Sedangkan pijat refleksi memiliki manfaat lebih dari itu. Pijat refleksi adalah ilmu yang mempelajari pijatan pada titik refleksi tertentu. Terapis pijat refleksi adalah mereka yang sudah mengikuti training untuk mempelajari letak titik refleksi dan indikasinya. Artinya, mereka adalah profesional berlisensi. Bukan hanya itu saja, para terapis pijat refleksi sudah dibekali dengan ilmu tentang anatomi fisiologis permukaan tubuh, anatomi fisiologis sistem organ, anatomi struktur tungkai kaki bawah dan pergelangan kaki serta telapak kaki untuk mengetahui titik refleksi kaki. Jadi, pijat refleksi bukan asal pijat, ya.

3. Pijat Refleksi Untuk Segala Penyakit

Terapi pijat refleksi bisa kamu gunakan untuk segala macam penyakit. Namun, perlu digaris bawahi bahwa terapi pijat refleksi tidak dapat kamu jadikan pengobatan utama. Apalagi jika penyakit tersebut masuk dalam kategori penyakit berat. Lalu, pijat refleksi untuk apa? Kamu dapat menjadikan pijat refleksi sebagai terapi komplementer dalam menunjang pengobatan medis yang tengah kamu jalani. Karena terapis pijat refleksi tidak bisa mendiagnosis suatu penyakit dan menyembuhkan segala penyakit.

Yuk Cek Fakta dan Mitos Mengenai Pijat Refleksi Ini

4. Pijat Refleksi Tidak Berpengaruh Terhadap Kesembuhan

Studi tentang efektivitas terapi pijat refleksi terhadap penyembuhan suatu penyakit semakin diminati. Tentu saja penelitian ini bertujuan untuk menguji mitos yang berkembang di masyarakat. Salah satunya mitos perihal pengaruh pijat refleksi terhadap suatu penyakit. Faktanya, sebuah studi berjudul “Efektifitas Pijat Refleksi dan Pijat Tubuh Terhadap Asam Urat Darah dan Skala Nyeri pada Pasien Hiperurisemia di Ciledug” menunjukan bahwa terapi pijat dapat membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah dan meminimalisir rasa nyeri pada penderita hiperurisemia.

5. Pijat Refleksi Memperburuk Penyakit

Banyak orang yang takut pijat refleksi hanya akan memperburuk penyakit yang mereka derita, karena khawatir pijatan tersebut mempengaruhi fisiologis organ yang sakit. Namun faktanya, terapi tidak memperburuk penyakit. Malahan, pijat refleksi dapat membantu proses penyembuhan lebih cepat. NCBI (Pusat Nasional Informasi Bioteknologi AS) menerbitkan sebuah kajian dari East California University yang menyebutkan bahwa pijat refleksi kaki dapat membantu meringankan dan menekan gejala cemas pada pasien kanker payudara dan paru. Bahkan, para pasien kanker payudara mengalami penurunan rasa sakit yang signifikan. Sebelum memutuskan untuk melakukan pijat refleksi, ada baiknya kamu tentukan pilihan tempat terapi terlebih dahulu. Mendapatkan penanganan dari terapis pijat refleksi yang tepat dan tempat yang nyaman akan membuat pengalaman terapi lebih menyenangkan. Rasakan pengalaman pijat refleksi terbaik bersama WomanandWomanSpa.

WhatsApp